SYAHWAT PERUT DAN SEKSUAL

Ketahuilah bahwa perkara yang paling membinasakan anak Adam adalah syahwat perut. Karena syahwat perut ini Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga ke rumah kehinaan, kerendahan, dan kefakiran. Adam dan Hawa dilarang makan dari pohon itu, namun syahwat menguasai mereka hingga melanggar larangan itu. Keduanya makan dari pohon itu, lalu tampaklaj aurat mereka. Perutlah yang menumbuhkan berbagai syahwat dan memekarkan berbagai wabah. Karena syahwat seksual muncul mengikuti syahwat perut.

Kami akan membagi bab ini dalam lima bagian. Pertama, keutamaan lapar. Kedua, berbagi faedah lapar. Ketiga, cara berlatih menyedikitkan makan. Keempat, syahwat seksual. Kelima, keutamaan orang yang berusaha menentang syahwat.

KEUTAMAAN LAPAR DAN KETERCELAAN KENYANG.
Disini kami akan menjelasakan keutamaan lapar dan ketercelaan kenyang berdasarkan dua sumber, yakni khabar dan atsar.
Pertama,  hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan lapar. Rasulullah saw. bersabda, "Perangilah nafsu kalian dengan lapar dan dahaga, karena sesungguhnya pahala dalam hal itu seperti pahala berjihad di jalan Allah swt. Dan sesungguh tiada amal yang lebih dicintai Allah swt daripada lapar dan dahaga." Dalam riwayat lain Rasulullah saw. bersabda, 'Tidak akan memasuki kerjaan langit dan bumi orang yang memenuhi perutnya."
Rasulullah saw. ditanya, "Ya Rasulullah, siapa manusia yang paling utama?" Beliau menjawab, "Orang yang seidikit makan dan tawanya serta rida dengan penutup auratnya." 
Rasullullah saw. bersabda, "Penghulu amal adalah lapar."
Abû Sa'îd al-Khudrî mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Kalian, kenakan pakaian wol dan makanlah setengah perut, karena itu merupakan bagian dari kenabian,"
Rasullulah saw. bersabda, "Berpikir adalah setengah ibadah, dan menyedikitkan makanan adalah ibadah." Al-Hasan mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Yang paling utama di antara kalian adalah yang paling bersabar lapar."
Di dalam satu khabar disebutkan bahwa Rasulullah saw. sering berlapar-lapar bukan karena miskin, yakni lapar menjadi pilihannya. Dan beliau saw. bersabda, Sesungguhnya Allah menyombongi malaikat dengan orang yang sedikit makannya di dunia. Dia berfirman, Lihatlah hamba-Ku, Aku telah mengujinya dengan makanan dan minuman di dunia, dan ia meninggalkannya. Saksikanlah oleh kalian, wahai para malaikat-Ku, setiap suapan yang ia tinggalkan akan Aku ganti untuknya dengan beberapa derajat di surga."
Rasulullah saw. bersabda, "Jangan kalian matikan hati dengan banyak makan dan minum. Sesungguhnya hati seperti tanaman, akan mati jika terlalu banyak digenangi air."
Rasulullah saw. bersabda, "Tiada anak Adam memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan sulbinya. Jika mesti, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya."
Di dalam hadis dari Usâmah ibn Zaid dan hadis Abû Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Manusia yang paling dekat dengan Allah pada hari kiamat adalah orang paling lama laparnya, dahaganya, dan kesedihannya di dunia. Mereka adalah orang-orang tersembunyi yang bertakwa."
Al-Hasan meriwayatkan dari Abû Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Kenakanlah (baju) wol, singsingkanlah lengannya, dan makanlah setengah perut, kalian akan memasuki kerajaan langit."
 'Â'isyah r.a berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda. 'Teruslah kalian mengetuk pintu surga, maka surga akan dibukakan untuk kalian.' Lalu aku bertanya, 'Bagaimana caranya kami terus mengetuk pintu surga?' Beliau menjawab, 'Dengan lapar dan haus.'
 Suatu ketika Abû Jahfa bersendawa di majelis Rasulullah saw. maka beliau bersabda, "Perpendeklah sendawamu. Sesungguhnya orang yang paling lama laparnya, pada hari kiamat menjadi orang yang paling banyak kenyangnya."
Kedua, atsar para sahabat yang menunjukkan kautamaan lapar. 'Umar r.a berkata, "Kalian, hindarilah kekenyangan. Karena kekenyangan menjadi beban saat hidup dan membusukkan saat mati.
Sufyân berkata, "Ibadah adalah kerajinan, warungnya adalah khalwat, sedangkan alatnya adalah berlapar-lapar."
Luqmân berkata kepada putranya, "Anakku, jika engkau memenuhi perut. pikiran akan menyempit, hikmah membisu, dan anggota tubuh diam tak mau beribadah."
 Al-Fudhail ibn 'lyâdh berkata menasihati dirinya sendiri, "Apa yang engkau takutkan, lapar? Jangan takut. Dalam pandangan Allah engkau lebih ringan dari itu. Sesungguhnya Muhammad dan para sahabatnya telah berlapa-lapar."
Seorang zâhid berkata, "Ya Tuhanku, laprkanlah aku dan telanjangilah aku, dan di gelap malam jadikanlah aku teman duduk-Mu."
Salah seorang saleh berkata saat amat sakit dan lapar, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengujiku dengan sakit dan lapar, demikian pula Engkau perlakukan wali-wali-Mu. Maka amal apa yang harus kuperbuat untuk menunaikan syukur atas nikmat yang tekah Engkau berikan kepadaku."
Yahyâ ibn Mu'âdz berkata, "Lapar para perindu (al-râghbîn) adalah perangsang, lapar orang-orang yang bertobat adalah ujian, lapar para mujtahid adalah karamah, lapar orang-orang yang sabar adalah siasat, dan lapar orang-orang zuhud adalah hikmah."
Abû Sulaimân berkata, "Meninggalkan satu suapan dari makan malamku lebih aku sukai daripada qiyamullail hingga pagi hari." Ia juga berkata, "Lapar ada pada Allah, dalam khazanah- Nya. Dia tidak memberikannya selain kepada hamba yang Dia cintai."
Seorang zahid berkata, "Al-akyâs tidak melihat sesuatu pun yang lebih utama daripada lapar, dalam agama dan dunia." Dan ia berkata, "Aku tidak tahu ada sesuatu yang lebih membahayakan bagi pencari akhirat selain makan."

Sumber: Dari Buku "Tazkiyatun Nafs" Syekh Yahya ibn Hamzah al-Yamani. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Rasa

MENGHORMATI PENDIRIAN ORANG LAIN