ATEISME PRAKTIS

HATI-HATI MEMOSISIKAN Tuhan. Sebab, Kalau tidak hati-hati, semakin lama Dia bisa semakin terpinggirkan. Dia seolah-olah semakin tidak penting.

Ateisme itu ada dua: Ateisme teoritis dan ateisme praktis. Ateisme praktis adalah orang yang menjalani kehidupan tanpa Tuhan. Biasanya orang ateis itu hanya percaya pada yang bisa di buktikan secara positif, yang masuk akal dan materiel. Kalau ada orang yang hanya memikirkan materi saja, itu berarti Tuhannya hilang. Orang seperti itu menghayati hidup tanpa melibatkan tuhan. Mungkin orangnya sendiri tidak pernah mengaku ateis, tapi gaya hidupnya benar-benar ateis.

Kita yang mengaku teis, percaya kepada Tuhan, kalau mau jujur, sebenarnya kadang-kadang kita menjalankan ateisme praktis. Kita percaya kepada Allah, tapi terkadang kita menganggap Dia tidak berguna. Di hari-hari ini, seberapa Anda mengaggap bahwa Tuhan penting bagi Anda? Paling Anda membutuhkan-Nya jika sedang ada masalah. Ketika sakit, Anda baru mengingat Tuhan. Ketika menjelang ujian, Anda baru Anda berdoa. Tuhan sering hilang dalam hidup kita. Tuhan sering tersisihkan. Itulah Ateis praktis. yang kita dewa-dewakan adalah ambisi kita, hasrat kita, ego kita, keinginan kita. Dengan begitu, Tuhan hilang, tersisihkan dari hidup Anda.

Presentasekanlah hidup Anda, kira-kira berapa persen Tuhan terlibat? Bahkan kadang-kadang ketika sholat pun kita tidak melibatkan Tuhan. Mulai Allahu Akbar sampai salam sama sekali tidak merasakan kehadiran Allah. Shalat hanya formalitas. Ketika sahalat masih mendengarkan pembicaraan orang, lalu memikirkan ucapan itu. Di tengah-tengah shalat masih mendengarkan suara TV, atau tiba-tiba ingat laptop belum di-charge.

Dalam shalat saja Allah tidak hadir, apalagi ketika menonton sepak bola. kalau misalnya Ronaldo mau nge-gol-in, terus tidak jadi, Anda bilang astagfirullah atau mengumpat? karena itu hati-hati, ateisme teoritis mungkin bisa Anda hindari, tapi ateisme praktis jangan-jangan telah menguasai lima puluh persen hidup, karena kita telah menyisihkan Allah, Orang yang tidak ateis praktis itu, kalau mau minum. misalnya, berpikir apakah Allah ridho dia minum atau tidak. itu berakti Allah hadir waktu dia minum. Kesadarannya adalah kesadaran Allah. itulah arti kita berhasil terhindar dari ateisme praktis.


(Dikutip dari Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Rasa

MENGHORMATI PENDIRIAN ORANG LAIN